Kamis, 01 November 2007

KHUTBAH JUMAT

KEMATIAN HATI
Oleh: Marhadi Muhayar, Lc., MA

الحمد لله الْمتوحد فى الجلال بكمال الجمال تعظيما وتكبيرا. الْمتفرد بتصريف الأحوال على التفصيل والاجمال تقديرا وتدبيرا. الْمتعالى بعظمته ومجده الذى نزل الفرقان على عبده ليكون للعالَمين نذيرا. أشهد أن لآ اله إلا الله وحده لا شريك له. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله, لا نبي بعده.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد. اما بعد فيا عباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون
.

Segala puji bagi Allah yang Esa lagi Mulia, Allah yang diagungkan dan dibesarkan dalam kesempurnaan dan keindahan-Nya. Dia mengatur segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, dengan takdir dan aturan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi keagungan-Nya, dan yang menurunkan Al-Quran sebagai peringatan bagi seluruh ummat manusia.
Sholawat dan salam, semoga senantiasa dicurahkan bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga bagi segenap keluarga serta para sahabat yang setia dan kita semua sebagai ummatnya, amiin
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,
Selaku khatib, kami mewasiatakan kepada diri kami pribadi dan hadirin sekalian mengenai takwa. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk selalu melakukan ketaatan dan menghindari segala larangan Allah. Lebih dari 50 kali di dalam Al-Quran Allah berfirman Ittaqullaah, bertakwalah kamu kepada Allah, bertakwalah kamu kepada Allah. Pengulangan hingga 50 kali ini, tentu saja menunjukkan sangat pentingnya masalah takwa tersebut. Dan memang hanya dengan takwa kepada Allah-lah kita akan hidup bahagia di dunia ini, di alam barzakh dan di alam akhirat kelak.
Janji-janji Allah kepada mereka yang bertakwa cukup banyak, dan janji tersebut juga tentang kehidupan dunia hingga akhirat. Di dunia, bagi mereka yang bertakwa Allah berjanji akan memudahkan urusannya, memudahkan rizqinya, menghapus kesalahannya dan lain-lain. Sedang di akhirat, bagai mereka yang bertakwa, Allah berjanji akan menyelamatkannya dari siksa neraka dan memasukkannya ke surga.
Demikianlah sebagian janji-janji Allah kepada mereka yang bertakwa, dan Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Untuk itu marilah kita selalu bertakwa dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah. Karena sangat pentingnya masalah ini, sampai-sampai wasiat takwa dijadikan salah satu syarat sahnya sebuah khutbah Jum'at. Dan bila kita renungkan, seluruh isi khutbah yang disampaikan oleh para khotib, apapun juga materi yang disampaikan, kesemuanya kembali hanya kepada ajakan untuk meningkatkan iman dan takwa.
Sebagai manusia biasa yang tak mungkin lepas dari lupa, salah dan dosa, kita perlu terus-menerus saling mengingatkan, karena bila sewaktu-waktu utusan Allah berupa maut datang, hanya iman dan takwa itulah yang akan menjadi bekal kita untuk menghadap Allah SWT.
Seseorang yang bertakwa kepada Allah, akan mempunyai hati yang bersih dari berbagai penyakit hati. Dan kebersihan hati inilah yang akan bermanfaat saat kita menghadap Allah kelak. Sesuai dengan Firman Allah yang menceritakan doa Nabi Ibrahimm as, diantaranya beliau berdoa, "Jangan Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan kelak". Kapan hari kebangkitan tersebut dan bagaimana nasib seseorang saat itu?
يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم. وأزلفت الجنة للمتقين
(Hari kebangkitan tersebut) adalah hari saat harta dan anak tidak berguna lagi, kecuali mereka yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Dan pada hari itu didekatkan surga bagi mereka, orang-orang yang bertakwa. (Asy-Syuara': 77)
Hadirin rahimakumullah.
Bila kita mengetahui, bahwa bekal yang dapat menyelamatkan kita di akhirat kelak hanya amal yang dilandasi oleh hati yang bersih, sudah sewajarnya bagi kita semua untuk lebih memperhatikan mengenai kesucian hati. Karena sebanyak dan sebesar apapun amal yang kita lakukan, bila tidak didasari dengan hati yang bersih akan bernilai kecil di sisi Allah SWT. Yang lebih berbahaya lagi, bila hati yang kotor atau memiliki penyakit tidak segera dibersihkan, maka lama kelamaan hati tersebut akan termasuk hati yang lalai dari Allah dan akhirnya menjadi keras.
Bila hati telah menjadi keras, maka nasehat seperti apapun akan sulit untuk menembus ke hati dan menyadarkan mereka. Janji-janji balasan dari Allah tak mampu membuat orang tersebut tertarik untuk berlomba-lomba mengamalkan, dan berbagai ancaman serta kematian yang setiap saat menanti tak mampu menggetarkan hatinya.
Menurut para ulama, seseorang di kelompokkan sebagai pemilik hati yang lalai, bila dalam membaca Al-Quran tidak merenungkan makna kandungannya, tidak mengamalkan berbagai perintah yang ada serta tidak menjauhi berbagai larangannya. Termasuk juga dengan berbagai hadits atau sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
Seseorang yang memiliki hati yang lalai, tidak pernah memikirkan mengenai kematian serta kehidupan di alam barzakh dan negeri akhirat. Mereka menjauh dari para alim-ulama yang akan menasehati serta menyadarkan mengenai berbagai ketaatan. Hari-hari berlalu tanpa peningkatan amal, namun justru bertumpuknya dosa dan kemaksiatan. Apa yang mereka lakukan ini, sama saja dengan mengotori dan menutupi hati mereka sendiri. Rasulallah SAW pernah bersabda yang artinya:"Barang siapa melakukan suatu dosa, maka akan tumbuh dalam hatinya setitik hitam. Apabila ia bertaubat, maka hilanglah titik hitam itu dalam hatinya. Namun bila ia tidak bertaubat, maka titik hitam itu akan terus menyebar hingga seluruh hatinya akan menjadi hitam". Allah SWT berfirman:
كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون. (المطففين: 14)
"Sekali-kali bukan demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itulah yang menutupi hati mereka"
Hadirin rahimakumullah,
Bila kita telah mengetahui mengenai pentingnya menjaga hati agar tidak lalai dan membeku atau kasar, kita juga perlu mengetahi mengenai sebab yang dapat membekukan hati tersebut. Karena selain dosa dan kemaksiatan seperti yang telah disinggung di atas, terdapat beberapa hal yang dapat melalaikan dan akhirnya membekukan atau mengeraskan bahkan mungkin mematikan hati kita. Seorang ulama yang bernama Ibrahim bin Adham pernah ditanya oleh penduduk Bagdad, bahwa mereka telah sering berdoa, tetapi seolah-olah doa mereka tidak dikabulkan oleh Allah. Mendengar pertanyaan ini, Ibrahim bin Adham menjawab, bahwa penyebab tidak terkabulnya doa mereka adalah karena matinya hati mereka. Dan penyebab kematian hati tersebut adalah karena 10 hal.
عرفتم الله ولم تؤدوا حقه.
1. Kamu mengaku mengetahui adanya Allah, tetapi tidak mau tunduk dan patuh kepada-Nya.
وقرأتم كتاب الله ولم تعملوا به
2. Kamu membaca Al-Quran, tetapi kamu tidak mengamalkan isinya.
وادعيتم عداوة إبليس وواليتموه.
3. Kamu mengetahui bahwa setan adalah musuh, tetapi justru kamu ikuti jalannya.
وادعيتم حب الرسول وتركتم اثره وسنته.
4. Kamu mengatakan mencintai Rasulullah, tetapi kamu meninggalkan akhlak dan sunnah-sunnah beliau SAW.
وادعيتم حب الجنة ولم تعملوا لها.
5. Kamu mengatakan memohon surga, tetapi tidak beramal untuk meraihnya.
وادعيتم خوف النار ولم تنتهوا عن الذنوب.
6. kamu mengatakan takut neraka, tetapi tidak pernah berhenti melakukan dosa.
وادعيتم أن الموت حق ولم تستعدوا له.
7. Kamu mengatakan mati pasti akan datang, tetapi kamu tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
واشتغلتم بعيوب غيركم وتركتم عيوب أنفسكم.
8. Kamu sibuk membicarakan kekurangan orang lain, tetapi tidak memikirkan mengenai kekurangan dirimu sendiri.
وتأكلون رزق الله ولا تشكرونه.
9. Kamu makan rizki dari Allah, tetapi tidak mau bersyukur kepada-Nya.
وتدفنون موتكم ولم تعتبروابهم.
10. Kamu menguburkan mayat saudaramu, tetapi tidak menjadikannya sebagai pelajaran.
Kesepuluh macam penyakit inilah yang menurut Ibrahim bin Adham telah mematikan hati penduduk Baghdad saat itu, hingga mereka merasa doa-doa mereka tak dikabulkan oleh Allah. Marilah kesepuluh penyebab kematian hati di atas kita jadikan bahan renungan bagi diri kita masing-masing. Sudah bersihkan hati kita? Bila telah bersih, maka masih ada kewajiban yang harus terus menerus dilakukan, yaitu menjaganya. Sedang bagi kita yang mempunyai hati kotor, tercampur dengan berbagai penyakit hati, atau banyak melakukan dosa dan maksiat, Allah tidak pernah menutup pintu taubatnya. Dan bagaimanapun keadaan hati kita, kita wajib untuk terus-menerus mohon kepada Allah, semoga dikaruniai hati yang bersih, sebagai bekal untuk menghadapnya., amiiiiiin
وإذا قرئ القران فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم. إن فى ذلك لذكرى لمن كان له قلب أو القى السمع وهو شهيد
Sesungguhnya pada peristiwa itu benar-benar terdapat peringatan bagi mereka yang mempunyai hati dan menggunakan pendengarannya, karena ia menyaksikan sendiri.
بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم. أقول قولى هذا وأستغفر الله لى ولكم ولسائر المسلمين فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Ke Dua (Ke-2)
الحمد لله الذي جعل يوم الجمعة من أشرف الأيام، وجعله عيد الأسبوع لاهل الاسلام، وأمرنا فيه بذكره تعالى وكثرة الصلاة والسلام على سيد الأنام. أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له الملك العلام. وأشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله إمام الهدى ومصباح الظلام . اللهم فصل وسلم على سيدنا محمد المخصوص بأضل الخصائص، والكامل المنزه عن جميع النقائص. صلى الله وسلم عليه وعلى آله الطاهرين، وجميع الصحابة والتابعين، والمتمسكين بشرائع الاسلام والقائمين بشرائع الدين. أما بعد، فيا عباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. قال الله تعالى ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا.
Hadirin, bertakwalah kepada Allah. Ingatlah bahwa kecintaan terhadap dunia secara berlebihan dapat menguasai hati. Dosa dan kemaksiatan juga telah menghitam kelamkan hati kita. Bergegaslah untuk menghapusnya dengan bertaubat. Mohonlah dibukakan pintu rahmat dengan istighfar, karena hanya Allahlah yang kuasa membukanya. Perbaikilah amal-amal yang rusak, maka Allah akan memperbaiki keadaan kita. Sayangilah orang-orang yang lemah, maka Allah akan mengangkat derajat kita. Tolonglah para fakir-miskin, maka Allah akan memberkati rizki kita. Barang siapa yang hatinya penuh kasih sayang, maka Allah akan sayang kepadanya, dan barang siapa yang berlaku dhalim, maka akan dihancurkan. Bersihkanlah hati dari berbagai rasa sombong, iri dan dengki, karena kesemuanya akan membawa kesusahan dan kesengsaraan bagi pelakunya.Bertakwalah kepada Allah, dengan itu kita akan selamat dunia hingga akhirat.

إن الله وملئكته يصلون على النبي، يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد، كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا ابراهيم. وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما باركت على سيدنا ابراهيم وعلى آل سيدنا ابراهيم، وارض اللهم عن الأربعة الخلفاء الراشدين أبي بكر وعمر وعثمان وعلى، وعن الصحابة والتابعين ومن تبعهم الى يوم الدين، وارحمنا معهم وفيهم برحمتك يا ارحم الراحمين.اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات. ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين.ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك انت الوهاب. اللهم طهر قلوبنا من النفا ق واعمالنا من الرياء ربنا آتنا فى الدنيا حسنة .... وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والاحسان، وإيتائ ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. اذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروا على نعمه يزدكم، واسألوا منن فضله يعطيكم ولذكر الله اكبر. والله يعلم ما تصنعون.

Tidak ada komentar: