Rabu, 31 Oktober 2007

ARTI ISLAM

PENGERTIAN DINUL ISLAM
I. Pengertian Ad-Dien
Kalimat diin dalam bahasa Arab memiliki beberapa pengertian, diantaranya:
1. Kekuasaan.
Sabda rosulullah Saw : “Orang yang pintar adalah orang yang menguasai hawa nafsunya dan bekerja untuk hari setelah mati”.

2. Tunduk (9:29)
Firman Allah Swt Surat Attaubah, (9:29), artinya:
”perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk”.

3. Balasan
Firman Allah Swt Surat Al Fatihah (1:4), artinya
Yang menguasai di hari Pembalasan.

4. Undang- undang dan peraturan.
Firman Allah Swt Surat Yusuf (12:76), artinya
“Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang Raja”

Ustadz Sayyid Quthb berkata ketika beliau menafsirkan ayat 76 surat Yusuf, “Sesungguhnya nash ayat ini memberi batasan yang sangat mendetail tentang makna diin, bahwa kalimat “dinul malik” dalam ayat ini berarti peraturan dan syariat malik (raja)”. Lalu lanjutnya, “Al-Qur’an mengungkapkan bahwa peraturan dan syariat adalah diin, maka barang siapa yang berada pada peraturan dan syariat Allah berarti ia berada dalam diin Allah. Sebaliknya, barang siapa yang berada pada peraturan seseorang dan undang-undang seorang raja berarti ia berada dalam diin raja tersebuut” (tfsir Fi Dzilalil Qur’an, juz 4, halaman 2021)

II. PENGERTIAN ISLAM

Makna Islam menurut bahasa adalah :

1. Tunduk dan menyerah
Firman Allah Swt Surat An Nisa (4:65), artinya
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.

2. Keselamatan
Firman Allah Swt Surat Al Maidah (5:16), artinya
“Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”.

3. Damai
Firman Allah Swt Surat Al Baqarah (2:208), artinya
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karen setiap muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah SWT (4:65) dan berarti keselamatan dan dami. Sebab, orang yang telah memeluk diin Islam dan mengerjakan tuntuannya akan selamat didunia dan akhirat dan akan mendapatkan keselamatan/kedamaian sejati.
Sedangkan menurut istilah, Islam adalah : tunduk dan menyerah kepada Allah baik lahir maupun batin dengan melaksanakan perintahNya. Kemudian lafadz Islam digunakan sebagai nama dari diin dan peraturan yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW dan Allah menerangkan bahwa siapa yang mencari diin selain Islam tidak akan diterima amal perbuatanndi ya dan akhirat termasuk orang yang merugi (3: 85/13:10)

III. Pengertian Diinul Islam

Adalah Sistem hidup yang benar, lengkap, sesuai dengan fitrah manusia, diturunkan oleh Allah SWT melalui para RasulNya, untuk ditaati secara mutlak, dan disebarluaskan kepada seluruh ummat manusia agar tercipta kebahagiaan Dunia dan Akhirat.

IV. Islam sebagai Sistem hidup

1. Arti kata “Dien” dalam surat Yusuf ayat 76 yang menunjukkan pengertian “Undang-undang Raja” (Sistem)
2. Arti kata “Aslama” dalam surat Ali Imran ayat 83 yang mengandung pengertian “Ketundukan alam semesta”
3. Arti kata “Uswatun Hasanah” dalam surat Al-Ahzab ayat 21 menunjukan arti “Keteladanan dalam seluruh aspek kehidupan”.
4. Fakta sejarah : Seluruh aktifitas kenegaraan yang dilakukan oleh Rasulullah dilakukan didalam masjid, termasuk pelantikan gubernur yang akan ditugaskan di berbagai daerah. Sehingga hingga akhir hayatanya tidak pernah membangun Istana Negara dan Benteng Pusat Pertahanan.
5. Ketika Rasulullah meninggal dunia yang pertama kali diperhatikan oleh para Shahabatnya adalah Siapa pengganti kedudukan Khalifah yang akan menggantikannya.
6. Logika sederhana : Seperangkat tata nilai yang tidak akan mungkin tegak tanpa ada sistem yang menopangnya.
7. Kaedah Ushul Fiqh : “ Suatu kewajiban yang tidak mungkin tegak tanpa ada sarananya maka menegakkan sarana tersebut juga menjadi wajib hukumnya”.
8. Pendapat Idiot yang sering menakut-nakuti masyarakat bahwa Islam akan dijadikan tunggangan politik, atau akan terjadi politisasi agama. Ini justru terjadi ketika agama itu dipinggirkan, serta terjadi pembodohan masyarakat, sehingga banyak masyaratkat yang awam terhadap substansi ajaran Islam. Maka dalam kondisi seperti inilah banyak politikus rakus dan ambisius mampu menjadikan agama sebagai kuda tunggangan politik untuk kepertingan pribadinya.

V. Karakteristik Diinul Islam

Ada beberapa ciri khas Diinul Islam, adalah sebagai berikut :

1. Robbaniyah
Robbaniyah sumbernya, maksudna adalah bahwa Islam bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia. Firman Allah (42 : 13), artinya:
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”.

2. Insaniyyah ‘alamiyah (kemanuasiaan dan universal)
Yang imaksud dengan kemanusiaan yang uinersal adalah bahwa Islam diturunkan sebagai petunjuk untuk seuruh manusia bukan khusus suatu kaum atau golongan.
Firman Allah Swt (21:107)
”Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

3. Syamil (lengkap dan mencakup)
Yang dimaksud syamil adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik yang kecil maupun yang besar sekalipun, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya.
Firman Allah Swt (6:38), artinya
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”.
Sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

4. Al-Basathoh (mudah)
Yang dimaksud mudah adalah bahwa ajaran Islam mudah untuk dikerjakan, tak ada kesulitan sedikitpun, kecuali sebatas kemampuannya.
Firman Allah Swt (22:78), artinya
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”.

5. Al-Adalah (keadilan yang mutlak)
Maksudnya, tujan diin Islam adalah menegakkan keadilan mutlak dan mewujudkan persaudaraan dan persamaan ditengah kehidupan manusia serta memelihara darah, kehormatan, harta, akal dan diin mereka.
Firman Allah Swt (5:8), artinya
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

6. Tawazun (Keseimbangan)
Yaitu Diin Islam dan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara kepentinagn pribadi dan kepentingan umum, antara kepentinagan pribadi dan kepentinagan umum, antara dunia dan akhirat (28:77).
Firman Allah Swt (28:77), artinya
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Maka kita lihat diantara ajaran Islam adalah “apabila mashlahat pribadi berbenturan dengan kepentingan umum”, maka kepentingan lebih didahulukan daripada kepentingan pribadi. Dalam hal keseimbangan antara kebutuhan ruhanyah dan jasadiyah Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki hak atasmu, maka berikanlah setiap yang punya hak-haknya”.

7. Perpaduan antara Tsabat (tetap) dan Murunah (berubah).
Diantara ciri khas diin Islaim adalah perpaduan antara tsabat dan murunah. Tsabat pada pokohk-pkoknya dan tujuan, murunah pada cabang, sarana dan cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya diin Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala larut dan tunduk terhadap persoalan zaman dan perputaran waktu.
Ini beberapa ciri khas diin Islam yang membedakan dari diin lain, dari peraturan dan undang-undang buatan manuisa.


Wallahu A’lam.
By. Ahmad Rifai

Tidak ada komentar: